Pendidikan sejatinya merupakan salah satu bentuk kebutuhan bagi manusia. Terutama untuk umat Islam, ilmu adalah cara terbaik untuk memeroleh kebaikan akhirat. Bagaimana tidak? Dengan senantiasa menimba ilmu memberikan kesempatan bagi kita untuk bisa menebar manfaat sekaligus mendapatkan pahala. Sayangnya, tidak semua orang memahami keutamaan memiliki ilmu. Bahkan ada beberapa di antara manusia yang berdiam diri dan tak peduli dengan pentingnya keberadaan ilmu bagi dirinya.
Terkait hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menyayangkan umatnya yang betah menjalani hidup tanpa memeroleh kebaikan memiliki ilmu. Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah bersabda,
“Tidak pantas bagi orang yang bodoh itu mendiamkan kebodohannya dan tidak pantas pula orang yang berilmu mendiamkan ilmunya.” (HR. Ath-Thabrani)
Hadist di atas menjelaskan tentang betapa buruknya sikap seseorang yang tidak peduli pada kebaikan ilmu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya berpesan bahwa tidak pantas bagi umat Islam mendiamkan kebodohannya. Seseorang yang beriman hendaknya wajib mencari ilmu, baik yang berkaitan dengan akhirat atau pun dunia. Keduanya merupakan ilmu yang bermanfaat karena dapat memberikan keuntungan. Ilmu yang berkaitan dengan akhirat dapat membantu kita memeroleh pahala. Sementara ilmu yang berkaitan dengan dunia membantu kita untuk dapat hidup mandiri dan tangguh. Maka dari itu, memeroleh ilmu dianggap penting dan utama.
Sebaliknya, sungguh sangat merugi bagi kaum Muslimin yang mendiamkan ilmu yang dimilikinya. Mendiamkan ilmu dapat memiliki banyak makna, salah satunya tidak dimanfaatkan dengan benar untuk kebaikannnya. Tak hanya itu, mendiamkan ilmu juga dapat memiliki arti bahwa orang tersebut pelit dalam berbagi keahliannya. Yang satu ini sungguh amat merugi karena telah menutup peluang bagi dirinya untuk menerima pahala yang tak putus dari ilmu bermanfaat yang dimilikinya. Kedua kondisi ini sungguh amat memprihatinkan di mata Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang-orang yang malas mencari atau menyebarkan ilmu menjadi sosok merugi yang baik di dunia atau pun akhirat.