Mencari nafkah adalah bentuk upaya memanfaatkan diri yang paling umum dilakukan. Selain memang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan, dalam Islam hal ini bahkan merupakan bagian dari cara memeroleh pahala utama. Bukan tanpa alasan, pasalnya ada makna infak yang terkandung di dalam mencari nafkah. Hal ini dapat terwujud ketika seorang Mukmin melakukannya untuk memenuhi kebutuhan orang-orang dalam tanggungannya. Maka dari itu, dalam hal ini yang diperlukan adalah keberkahan. Sayangnya, banyak di antara manusia yang tidak mendapatkan keutamaan tersebut akibat lebih mementingkan besarnya nilai harta kekayaan.
Hal ini sebagaimana Ibnu Taimiyah rahimahullah pernah berkata,
“Yang sedikit tapi halal itu diberkahi. Sedangkan yang banyak tapi haram akan habis dan dicabut barokahnya oleh Allah Azza wa Jalla.” (Majmu Fatawa 28/646)
Rasa tidak puas menjadi sebab di balik keinginan manusia untuk mencari lebih dari apa yang diperlukan. Hal ini pada akhirnya membuat sebagian besar orang rela melakukan apa saja demi memeroleh yang diinginkannya, termasuk juga harta kekayaan. Bahkan dalam beberapa kondisi, seseorang bisa saja mengambil langkah haram untuk mencapainya. Pada kenyataannya, keberkahan tidak ditentukan dari besar kecilnya harta yang diperoleh. Berkah hadir tatkala seseorang mengedepankan syariat yang diridai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Meski pun sedikit namun jika diperoleh dengan cara yang tepat, entah mengapa harta tersebut akan selalu mampu mencukupi segala bentuk keperluan yang bahkan tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Sebaliknya, harta yang didapatkan dari cara haram seperti mencuri, menipu, memalsukan, dan segala macam langkah buruk yang dilakukan meski jumlahnya besar biasanya akan selalu cepat habis. Hal ini lantaran Allah Subhanahu wa Ta’ala mencabut nikmat di dalamnya sehingga keberkahan pun juga hilang. Oleh karenanya, sangat penting bagi umat Islam untuk bisa memerhatikan hal ini. Bukan tanpa alasan, pasalnya selain memang mengurangi berkah mencari rezeki dengan cara haram hanya akan memberatkan timbangan dosa di akhirat kelak. Allah juga telah mempersiapkan balasan yang setimpal akibat tidak mengindahkan aturan-aturan Allah semasa hidup di dunia termasuk dalam cara mencari nafkah. Naudzubillah min zalik, semoga kita semua terhindar dari niat dan langkah haram dalam memenuhi kebutuhan.