Ramadhan mencapai puncaknya ketika kita berhasil menunaikan ibadah puasa satu bulan penuh lengkap dengan menaati kewajiban menahan diri dari segala perbuatan sia – sia. Bahkan yang sangat dinantikan, Idul Fitri menjadi momen untuk merayakan keberhasilan tersebut. Tidak jarang kegembiraan ini dilengkapi pula dengan mengungkapkan kalimat Minal ‘Aidin wal Faizin antar sesama umat Muslim.
Minal ‘Aidin wal Faizin sendiri sejatinya merupakan kalimat yang diucapkan oleh umat Muslim di jaman Rasulullah Muhammad SAW sebagai bentuk kegembiraan setelah memenangkan Perang Badar. Pada saat itu, pasukan kaum Muslimin yang jumlahnya bahkan lebih sedikit dibanding dengan milik kaum kafir Quraisy diijinkan Allah SWT untuk dapat menundukkan lawan.
Rasulullah Muhammad SAW pun sejatinya tidak menginginkan terjadinya perang tersebut. Namun, keadaan yang ditimbulkan oleh kaum kafir Quraisy dengan cara memonopoli pasar dan blokade aktifitas dagang terhadap umat Muslim Madinah memaksakan kondisi terjadinya Perang Badar. Allah SWT akhirnya menurunkan satu ayat sebagai bentuk upaya menenangkan kaum Muslimin:
“Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.” (QS. Al Anfal: 65)
Setelah saat itu, untuk pertama kalinya hari raya Idul Fitri diselenggarakan pada 634 Masehi atau tahun ke – 2 Hijriyah sebagai bentuk perayaan kemenangan kaum Muslimin atas kafir Quraisy. Pada saat itu, umat Muslim yang kembali dari Perang Badar saling mengungkapkan kalimat Minal ‘Aidin wal Faizin yang dalam versi lengkapnya berbunyi:
“Allahummaj ‘alna minal ‘aidin walfaizin.” Kalimat tersebut memiliki arti:
“Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali (dari Perang Badar) dan mendapatkan kemenangan.”
Masih dalam kondisi pasca perang lengkap dengan tubuh yang lelah dan lemas, Rasulullah Muhammad SAW pun menunaikan sholat sunnah Ied untuk pertama kalinya. Di saat ini, para sahabat diikuti dengan seluruh umat Muslim yang mengikuti perang saling bertemu dan mengucapkan kalimat “Taqabbalallahu minna waminkum” yang artinya semoga Allah menerima ibadah kita semua.
Itulah sejatinya arti sekaligus makna dari ungkapan kalimat Minal ‘Aidin wal Faizin yang sering kita dengar saat hari raya Idul Fitri tiba. Kalimat tersebut merupakan harapan pada Allah SWT agar menjadikan umat Muslim termasuk ke dalam golongan orang – orang yang menang. Hal ini akan semakin lengkap rasanya dengan harapan bahwa Allah juga menerima amal ibadah kita semua.