Langkah Sederhana untuk Meringankan Proses Hisab di Akhirat

Bagi umat Islam, hidup di dunia adalah perkara yang bersifat sementara. Kita memahaminya sebagai ladang untuk memperkaya pahala amal saleh yang berguna untuk menjadi bekal menuju akhirat kelak. Meskipun telah berusaha sekeras mungkin, bukan berarti hal tersebut mampu membawa kita sehalus mungkin pada kehidupan yang kekal di akhirat. Untuk mendapatkannya, kita perlu melewati beberapa tahap yang pastinya harus terlebih dahulu melewati dahsyatnya kehancuran dunia di hari Kiamat.

Saat hari tersebut datang, umat manusia harus bersiap bahwa mereka akan dibangkitkan setelahnya dan dihisab seluruh tindak tanduknya selama hidup di dunia. Tidak ada yang dapat menyelamatkan kita kecuali perbuatan amal yang kita lakukan dengan mengharap ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk mempermudah tahap ini adalah dengan memohon pada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar memudahkan proses hisab kita kelak.

Dari Aisyah radhiyallahu anha, saya telah mendengar Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam pada sebagian sholatnya membaca;

Allahumma haasibnii hisaabay yasiiroo, yang artinya, ‘Ya Allah hisablah aku dengan hisab yang mudah.’” (HR. Ahmad 6/48. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Doa diatas diketahui merupakan doa yang kerap diucapkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk memohon keringan hisab di akhirat. Umat Islam dianjurkan untuk dapat sebanyak mungkin mengamalkannya sebagai upaya untuk mendapatkan kemudahan di masa tersebut. Seperti yang kita tahu, Allah Maha Adil dan sudah pasti kan memperhitungkan segala perbuatan kita di dunia dengan sebaik-baiknya. Doa ini diharapkan dapat menjadi sebab bagi Allah untuk meluluhkan hati-Nya kelak saat melakukan proses hisab pada kita.

Hisab yang mudah sendiri adalah saat amalan dan dosa kita dipertunjukkan namun Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuninya dan ridha terhadap kita. Selain dengan doa, hisab juga akan mudah kita lalui apabila kita mampu mengakui kesalahan dan dosa yang kita perbuat tersebut. Agar segala hal ini berjalan lancar, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk dapat menjaga ketakwaan dan keimanan dengan sebaik-baiknya. Tujuannya adalah untuk meminimalisir munculnya peluang berbuat dosa yang tentunya dapat memperberat proses hisab di akhirat.