Keutamaan Senantiasa Mempelajari Ilmu Agama Islam

Ada banyak hal yang termasuk dalam perkara-perkara baik bagi umat manusia. Sebagian besar diantara kita telah mampu membedakannya dengan cermat. Bahkan, sebagian besar diantara kita juga telah menjadikan hal tersebut rutinitas harian. Namun, bagi umat Islam kebaikan untuk diri sendiri sejatinya bisa didapatkan dengan berbagai cara yang bahkan tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Salah satu jenis kebaikan yang bisa kita peroleh dengan cukup mudah adalah mempelajari ilmu agama dengan sebenar-benarnya.

Terkait hal ini, Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah pernah berkata,

Siapa yang tidak mau mempelajari ilmu agama, maka dia adalah seorang yang terlantar yang Allah tidak menginginkan kebaikan untuknya, laa haula wa laa quwwata illa billah.” (Majmu al Fatawa, jilid 7 hlm. 230)

Sebagai bagian dari umat Islam, kita mengenal banyak cara untuk memeroleh kebaikan. Namun, cara yang kita tempuh tentu sedikit berbeda dengan umat manusia lainnya. Bukan tanpa sebab, pasalnya kehidupan duniawi bagi umat Islam sejatinya menjadi penentu utama dari kehidupan akhirat kelak. Yang mana sebagian besar umat manusia tidak mempercayai adanya kehidupan setelah di dunia. Itulah mengapa, merupakan hal yang sangat dianjurkan bagi kaum Muslimin dan Muslimat untuk menggali ilmu agama dengan sebaik-baiknya.

Ilmu agama Islam adalah pondasi paling kuat dan paling benar yang bisa kita manfaatkan sebagai pedoman untuk menjalani kehidupan. Seluruh isinya mengandung kebenaran dan hanya ditujukan untuk memberikan pengaruh baik bagi umatnya. Mereka yang mempelajari ilmu agama merupakan golongan orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala menginginkan kebaikan bagi diri dan keturunannya. Hal ini dapat terjadi lantaran ajaran Islam menjadi ‘alarm alami’ yang akan menjaga dan memperingatkan umatnya dari tindakan yang menyimpang.

Sebaliknya, orang-orang yang enggan mengenal ilmu agama Islam pada dasarnya merupakan golongan orang-orang yang terlantar. Disebut demikian karena sejatinya hal ini menjadi pertanda bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menginginkan kebaikan untuk dirinya. Orang-orang yang jauh dari kebenaran ajaran agama Islam biasanya memeroleh kehidupan yang sulit dan berantakan karena tidak melandaskan prinsipnya pada pedoman yang tepat. Mulai dari cara berpakaian, pola hidup dan makan, cara mencari nafkah, hendaknya harus disandarkan pada kebenaran.

Tujuannya adalah agar tidak menjadi aktivitas menyimpang yang memunculkan kemungkinan perbuatan maksiat. Jika cara hidup kita telah mengarah pada maksiat, maka apapun yang dilakukan hanya akan menghasilkan dosa. Inilah hal yang dinilai sangat merugikan bagi mereka yang jauh dari ilmu agama. Tentu kita dapat menyimpulkannya sebagai salah satu bentuk dari kondisi terlantar yang dimaksud Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah di atas. Dianggap terlantar karena Allah Ta’ala menjauhkan kebaikan hidup dari orang tersebut.