Setelah bersuka cita dengan datangnya bulan Rajab yang istimewa, kini umat Islam juga melakukan hal yang sama pada bulan ke delapan dalam penanggalan kalender Hijriyah, yakni Sya’ban. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diketahui sangat memuliakan bulan ini. Salah satu cara yang kerap beliau lakukan untuk menghormati bulan Sya’ban adalah dengan memperbanyak ibadah puasa sunnah.
Bukan tanpa alasan, pasalnya ada keutamaan tersendiri yang bisa diterima umat Muslim ketika menjalankan hari-hari di bulan Sya’ban dengan memperbanyak ibadah puasa sunnah. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam suatu hadist, dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: “Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam suatu bulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu di bulan Sya’ban.”
Beliau bersabda, “Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada rabbul ‘alamin. Dan saya menyukai amal saya diangkat, sedangkan saya dalam keadaan berpuasa.” (HR. Nasa’i)
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu keutamaan yang dimiliki oleh bulan Sya’ban. Ya, di bulan ini segala amal ibadah dan perbuatan baik yang dilakukan oleh umat Muslim akan diangkat ke langit, yakni menuju Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terkait hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering sekali memanfaatkan kesempatan emas tersebut dengan melakukan ibadah puasa sunnah.
Bukan tanpa alasan, pasalnya tentu saja amal ibadah yang diangkat tersebut mampu menambah pahala bagi pelakunya yang juga tengah menjalankan ibadah puasa sunnah. Rasulullah sangat menyukai momen ini. Maka dari itu, sebagai umatnya hendaknya kita dianjurkan untuk meniru kebiasaan baik yang dilakukan beliau selama bulan Sya’ban yang mulia. Semoga Allah Ta’ala memberkahi kehidupan kita semua.