Keutamaan Bulan Dzulhijjah, Hapuskan Dosa bagi yang Pandai Manfaatkan Peluang Pahala

Hadirnya bulan Dzulhijjah menjadi penanda akan kembalinya kesempatan bagi umat Islam untuk merayakan hari besar Idul Adha. Meski kemeriahan dari perayaan ini dapat dirasakan sejak dimulainya bulan tersebut, namun tak banyak yang menyadari dengan benar perkara utama yang terkandung dari hadirnya bulan Dzulhijjah. Seperti biasanya, umat Islam akan dipenuhi oleh tayangan berita ibadah haji.

Sayangnya, hal ini tidak dibarengi dengan upaya melakukan kebaikan justru bagi mereka yang belum berkesempatan melaksanakan ibadah haji. Ya, meski belum menjadi hamba yang terpilih di tahun ini, sudah sepatutnya bagi kaum Muslimin dan Muslimat untuk berupaya keras mengumpulkan pahala amal shalih selama Dzulhijjah. Bukan tanpa alasan, pasalnya terdapat keutamaan yang jarang disadari oleh umat Islam akan makna di balik hadirnya bulan Dzulhijjah.

Sebagaimana dalam suatu hadits diketahui bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda,

Tidak ada hari yang paling agung dan dicintai Allah untuk berbuat kebaikan daripada sepuluh hari ini” (HR. Imam Ahmad)

Dalam suatu kesempatan, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam kepada para sahabat dan umatnya menyampaikan tentang keutamaan yang terdapat pada bulan Dzulhijjah. Beliau memberi pujian terhadap bulan tersebut dengan menyebutnya paling agung dan sangat dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selain karena merupakan bulan haram, Dzulhijjah juga mengandung banyak peristiwa penting, salah satunya hari Arafah.

Itulah mengapa umat Islam dianjurkan agar dapat memanfaatkan waktu ini untuk memperkaya amal shalih. Terutama di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah yang diyakini sebagai lambang kemuliaan dan keistimewaan agar dapat dimanfaatkan untuk menunaikan ibadah puasa sunnah. Bukan tanpa sebab, pasalnya puasa sunnah yang dilakukan khususnya di tanggal sembilan Dzulhijjah atau bertepatan dengan hari Arafah dapat menghapus dosa satu tahun kebelakang dan satu tahun yang akan datang.