Keadaan hidup setiap manusia tentu saja berbeda-beda. Latar belakang keluarga menjadi awal dari penentu kondisi yang dialami seseorang dalam hidupnya. Hal ini kelak juga berkaitan dengan latar belakang pendidikannya, jenis teman dan kerabat, hingga ruang lingkup pekerjaan yang dilakukannya. Tidak semua orang beruntung dalam hal ini. Ada yang bisa mendapatkan kehidupan layak, namun ada juga yang justru harus berjuang semasa hidupnya demi memenuhi kebutuhan jarian semata.
Meskipun demikian, umat Islam dianjurkan untuk dapat tetap bertahan menghadapi apapun kondisi yang tengah dialaminya. Baik yang senang ataupun susah, tetap menghadirkan ujian yang tak pernah bisa dibayangkan sebelumnya. Namun, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam berpesan agar umatnya dapat menjadi sosok yang kuat dalam menghadapi setiap masalah. Terlebih lagi jika masalah tersebut berkaitan dengan kesulitan hidup, mempertahankan harga diri dengan tidak meminta-minta adalah perkara utama.
Tak hanya itu, melalui hal tersebut seseorang bahkan berpeluang untuk dapat memperoleh Surga kelak di akhirat. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah pernah menasehatkan bahwasanya,
“Seseorang hendaknya bersungguh-sungguh untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan melakukan sebab yang bisa mencukupinya dari manusia. Oleh karena itu Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
‘Siapa saja yang menjamin untukku untuk tidak meminta-minta sesuatu kepada manusia, aku jamin dia surga‘.” (Al-Maugi’ ar-Rasmi lisamah asy-Syaikh bin Baz)
Kepada para sahabat dan umatnya, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam mengingatkan bahwa sejatinya ada keutamaan di balik upaya menahan diri dari meminta-minta. Kita semua memahami bahwasanya menjalani hidup memang bukan perkara yang mudah dilakukan. Ada banyak tanggung jawab yang harus dipenuhi dan tentunya hal ini cukup membuat umat manusia merasa kewalahan. Bagaimana tidak? Selain untuk diri sendiri, tanggung jawab tersebut juga dipenuhi untuk orang yang menjadi tanggungan kita.
Meskipun demikian, apapun keadaannya kita terutama umat Islam wajib untuk dapat bertahan dari keinginan meminta bantuan. Bukan tanpa alasan, selama diri kita mampu melakukannya paling tidak untuk diri sendiri maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjaminkan Surga bagi diri kita. Hal ini sejatinya berkaitan erat dengan upaya untuk senantiasa menjaga harga diri kita di mata orang lain. Berusaha tetap kuat dan bertahan adalah ciri khas dari umat Islam. Namun, kita tidak dapat melakukannya sendiri. Mintalah pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dengan keimanan dan ketakwaan yang terjaga, keyakinan kita terhadap janji Allah tentu tidak akan pernah pudar. Bahkan, kita juga telah memahami bahwa segala hal yang Allah tetapkan adalah yang terbaik. Sebagai hamba-Nya kita hanya perlu menanamkan sifat qanaah, yakni ridha terhadap ketentuan Allah pada hidup kita. Dengan demikian, kita akan lebih mudah bersyukur dan mampu bertahan dengan keadaan hidup apapun yang sedang dihadapi. Bahkan kita tidak akan membanding-bandingkan nasib kita dengan orang lain. Hal ini membantu kita untuk tetap kuat dan bertahan menjalani kehidupan sementara di dunia.