Salah satu tanda dari adanya manfaat dalam diri kita adalah kegiatan sehari-hari yang kita kerjakan dengan senantiasa berharap rida dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Baik itu aktivitas mencari nafkah atau merawat buah hati di rumah, kedua hal tersebut juga dapat menjadi alasan datangnya pahala melimpah ruah. Meski pun kesibukan melanda, hendaknya umat Islam tetap harus mampu mengatur waktu terutama dalam menunaikan ibadah sholat fardu.
Bukan tanpa sebab, pasalnya selain memang sebuah kewajiban sholat fardu juga tanda dari tegaknya iman dan Islam dalam hati seseorang. Terdapat kerugian yang besar apa bila seseorang kehilangan kesempatan untuk melaksanakan kewajiban ini atau justru dengan sengaja meninggalkannya. Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Nafi] dari [Abdullah bin Umar] Rasulullah shallallahualaihi wasallam bersabda,
“Orang yang ketinggalan shalat ashar seperti orang yang kehilangan keluarga dan hartanya.” (HR. Imam Malik)
Hadist di atas menjelaskan tentang kerugian meninggalkan sholat fardu, salah satunya adalah sholat Ashar. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwa orang yang ketinggalan sholat Ashar sama seperti orang yang kehilangan keluarga dan hartanya. Keluarga dan harta adalah dua hal yang amat bernilai. Menumbuhkan sebuah keluarga membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Sementara mengumpulkan harta juga memerlukan waktu dan tenaga.
Begitu bernilainya kedua hal tersebut hingga tidak dapat diperkirakan berapa besarnya ukuran kerugian yang dialami oleh mereka yang tidak sholat Ashar. Maka dari itu, hendaknya umat Islam harus dapat berupaya keras dalam menegakkan tiang agama ini. Mencari rezeki memang sebuah kewajiban. Mendidik buah hati pun juga tanggung jawab yang wajib dituntaskan. Namun, apalah kebaikan yang dihasilkan dari dua hal tadi tanpa berdirinya keislaman dalam hati kita? Mari, berupayalah selalu untuk dapat menyempurnakan ibadah kita .
