Peperangan terhadap kaum Muslimin di Palestina saat ini masih terus terjadi. Berbagai berita kebohongan terkait para mujahidin pun semakin bertubi-tubi. Kebrutalan kaum zionis kini tak lagi memandang siapa yang menjadi lawan. Para wanita dan anak-anak pun merupakan golongan yang keberadaannya paling sering menjadi sasaran dari setiap pertempuran. Tentu saja hal ini bukanlah harapan dari umat Islam. Namun, bagaimana pun juga kita wajib bergenggaman tangan saling menguatkan hingga al-Quds bebas dari penjajah. Tak banyak yang tahu bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala membenci pihak-pihak yang memerangi kaum Muslimin.
Bahkan, mungkin saja Allah tengah menyimpan azab-Nya untuk diturunkan di saat yang tepat pada para penjajah tanah nan berkah, Palestina. Kita juga dianjurkan untuk dapat turut melakukan perlawanan pada setiap pihak yang menyulut api permusuhan terhadap Islam. Hal tersebut pada akhirnya akan membuahkan pahala jihad yang bisa kita dapatkan meski tak turun perang. Sayangnya, alih-alih mendukung kekuatan para mujahidin terkini justru semakin banyak pihak yang turut mencerca kaum Muslimin sekaligus memeranginya. Perlu dipahami bahwa kedua hal tersebut merupakan tanda adanya kefasikan dan kekufuran.
Sebagaimana diketahui dari Abdullah yang berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Mencerca orang Muslim adalah fasik dan memeranginya adalah kufur“. (HR. Bukhari)
Hadist di atas menjelaskan tentang pandangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap orang-orang yang membenci dan memerangi kaum Muslimin. Kepada para sahabat dan umatnya, beliau menyampaikan bahwa orang yang gemar mencerca, termasuk juga menyebar berita bohong, hingga memutar balikkan fakta tentang kaum Muslimin maka ia sama halnya dengan seorang yang fasik. Fasik sendiri diketahui sebagai sifat atau tanda khas dari pelanggaran terhadap agama. Orang yang gemar mencerca kaum Muslimin maka dipandang sebagai orang yang melanggar agama.
Sementara itu, tak jauh beda dengan sifat fasik, orang-orang yang memerangi kaum Muslimin sejatinya merupakan tanda dari tidak adanya keimanan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya. Baik karena mendustakan Allah atau pun tidak, mereka yang memerangi kaum Muslimin tetap dianggap kufur. Kedua sifat ini adalah ciri khas dari kepribadian kaum zionis. Maka dari itu, umat Islam sangat disarankan untuk tidak terpancing dengan bualan para penjajah terkini agar tidak dengan mudah terjatuh dalam pemikiran yang menyebabkan kita dinilai fasik dan kufur di mata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Naudzubillah min zalik, tetaplah kuatkan keimanan dalam hati masing-masing.