Fakta Puasa Daud, Ibadah Sunnah yang Paling Disukai Allah Ta’ala

Memasuki bulan Rajab umat Islam terbiasa untuk kembali ‘menghangatkan’ semangat untuk menjalankan ibadah puasa. Bagaimana tidak? Bulan Rajab sendiri sering dikaitkan sebagai bagian dari bulan yang cukup sering dimanfaatkan untuk kembali membiasakan diri berpuasa sebelum Ramadhan tiba. Inilah mengapa, banyak umat Islam yang ikut serta dalam pelaksanaan puasa sunnah.

Meski terdapat banyak jenis puasa sunnah, mulai dari Senin Kamis hingga Ayyamul Bidh, namun tak banyak yang mengetahui dengan pasti jenis puasa sunnah seperti apa yang disukai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terkait hal ini, sejatinya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberikan petunjuk kepada umatnya untuk dapat senantiasa turut serta menunaikan ibadah tersebut.

Sebagaimana diketahui dalam suatu hadits bahwasanya beliau pernah bersabda,

Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah Puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan buka sehari.” (HR. Bukhari dan Muslim no. 1159)

Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwasanya ada jenis puasa sunnah yang sangat disukai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ibadah tersebut adalah Puasa Daud. Puasa Daud sendiri adalah jenis puasa sunnah yang diyakini sebagai salah satu bentuk kebiasaan yang dilakukan oleh Nabi Daud Alaihissalam.

Ibadah ini dilakukan dengan cara berpuasa sehari dan berbuka sehari. Hal ini dilakukan setiap harinya oleh Nabi Daud Alaihissalam. Tak hanya puasa, beliau juga diketahui senang menjalani shalat malam. Menurut Rasulullah, Nabi Daud terbiasa tidur di pertengahan malam, lalu bangun di sepertiga malam terakhir untuk menunaikan shalat malam, lalu tidur lagi di seperenam malam terakhir.

Bentuk ibadah ini sangat disukai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala karena menggambarkan tanda kecintaan seorang hamba terhadap Rabb-nya. Tak hanya itu, puasa sendiri dapat menjaga seseorang dari berbagai bentuk tindakan dosa dan maksiat. Jika kita melakukan puasa Daud yang mana satu hari berpuasa dan satu hari berbuka, maka peluang terhindar dari dosa dan maksiat terbuka luas.

Pada akhirnya, kita akan terbiasa untuk menghindari diri dari berbagai godaan untuk berbuat tercela. Inilah mengapa puasa Daud sangat disukai oleh Allah karena dapat membantu hamba-Nya untuk meningkatkan sekaligus menjaga ketakwaan, disiplin dan selalu berkomitmen dalam beribadah, menentramkan jiwa, membuka jalan rezeki, hingga menumbuhkan akhlak baik.