Fakta di Balik Orang yang Suka Mencari Aib Orang Lain

Dunia menyajikan banyak hal untuk dapat kita diperhatikan. Sayangnya, sebagian besar manusia justru hanya fokus pada kesalahan yang diperbuat manusia lainnya saja. Namun, umat Islam dianjurkan untuk dapat mengabaikan hal yang satu ini. Bukan tanpa alasan, pasalnya mencari-cari keburukan yang dilakukan oleh orang lain termasuk dalam salah satu tanda dari lalainya seseorang terhadap aibnya sendiri. Hal ini sebagaimana Aun bin Abdillah bin Utbah rahimahullah pernah berkata,

Tidaklah aku menyangka seorang yang suka mencari aib orang lain kecuali karena kelalaian terhadap aib dirinya sendiri.” (Tarikh Dimasyg (47/88) karya lbnu ‘Asakir)

Ada banyak alasan mengapa seseorang fokus pada kesalahan yang dilakukan oleh orang lain. Salah satunya adalah karena ia lalai terhadap aibnya sendiri. Orang-orang seperti ini biasanya sangat senang untuk menyibukkan diri mengungkap fakta-fakta terkait cerita yang mampu mendukung terbentuknya anggapan buruk orang-orang pada pihak yang dinilai salah. Mereka gemar berusaha dengan keras untuk menunjukkan keburukan orang tersebut agar bisa diketahui oleh orang lain di sekitarnya. Sayangnya, tanpa ia sadari bahwa dirinya sendiri juga menyimpan aib.

Orang-orang seperti ini kerap lupa bahwa mereka juga pernah melakukan kesalahan serupa. Alih-alih memperbaiki diri, mereka justru berusaha untuk menutupi aibnya dengan mengungkapkan aib orang lain. Tentu saja, hal ini termasuk dalam perbuatan buruk yang sangat tercela. Bahkan, Allah Subhanahu wa Ta’ala pun akan segera membalas perbuatan tersebut dengan balasan yang setimpal. Setidaknya, akibat perbuatan yang merugikan orang lain ini mereka yang gemar menyebarkan aib akan segera mendapatkan balasannya di dunia.

Pertama, Allah juga akan membuka aibnya di dunia. Hal ini menandakan bahwa orang lain juga akan segera mengetahui tindakan buruk yang pernah dilakukan oleh orang tersebut. Kedua, Allah akan memberikan azab yang sangat menyakitkan. Azab adalah balasan bagi tindakan buruk di dunia. Hal ini mengandung arti bahwa balasan dari perbuatan menyebar aib orang lain akan segera diturunkan tanpa menunggu datangnya hari hisab dan hari pembalasan. Naudzubillah min zalik, begitulah sejatinya dampak yang akan diterima oleh mereka yang lalai dari aibnya sendiri.