Deretan Amalan yang Bisa Dilakukan Selama Sepuluh Hari Awal Dzulhijjah

Keutamaan bulan Dzulhijjah telah menjadi salah satu dari kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bagaimana tidak? Di bulan tersebut umat Islam dari seluruh penjuru dunia berkesempatan untuk berkumpul bersama menjalani ibadah agung yang dilakukan di hari Arafah. Meskipun demikian, tentu saja kesempatan tersebut tidak serta merta dimiliki oleh kaum Muslimin dan Muslimat. Lantas, adakah hal yang bisa kita lakukan untuk tetap memperoleh kebaikan serupa meski belum berkesempatan berkumpul di hari Arafah?

Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin berkata,

“Sesungguhnya aku menganjurkan saudara-saudaraku kaum muslimin agar mereka memanfaatkan kesempatan yang agung ini dan memperbanyak amal-amal shalih pada 10 hari pertama dari Bulan Dzulhijjah, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir dengan berbagai jenisnya (takbir, tahlil, tahmid, dan tasbih), bersedekah, berpuasa, dan semua jenis amal sholih.” (Majmu Fatawa wa Rosa’il Al-’Utsaimin (21/37)

Ada banyak jenis amalan yang bisa dilakukan umat Islam terutama di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin berkata bahwa salah satu diantaranya adalah membaca al-Qur’an. Tak hanya itu, amalan lain yang juga sebaiknya digencarkan selama bulan Dzulhijjah adalah dzikir dengan berbagai jenisnya mulai dari takbir, tahlil, tahmid, hingga tasbih. Bersedekah juga termasuk dalam salah satu amalan yang dianjurkan. Umat Islam dapat melakukannya dengan ibadah kurban.

Terakhir dan tak kalah penting, puasa sunnah juga sangat dianjurkan pelaksanaannya. Ibadah ini bahkan menawarkan pahala yang sangat besar terutama yang dilakukan di tanggal sembilan Dzulhijjah yakni ketika saudara-saudara seiman kita berkumpul di padang Arafah untuk bersama-sama memanjatkan doa serta memohon ampun merenungi segala perbuatan yang pernah dilakukan selama ini. Di saat inilah, Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan kebaikan dan ampunan. Itulah mengapa puasa sunnah sangat dianjurkan bagi umat Islam.