Langkah Tertatih, Keliling Jual Ayakan Demi Bertahan Hidup

Di usianya yang sudah senja, tubuh Abah Emed (74 thn) bongkok, jalannya tertatih, dan pendengarannya pun mulai melemah. Namun di tengah kondisi yang kian renta, Abah tetap berjuang demi bisa menyambung hidup.

Setiap 3 hari sekali, Abah keliling kampung sambil memikul ayakan buatannya. Ayakan itu dijajakan dari rumah ke rumah, berharap ada yang membeli. Namun di zaman sekarang, orang-orang sudah jarang menggunakan ayakan. Kadang tak satu pun yang laku.

Kalau lapar, paling Abah ganjel makan pisang… minum air putih saja udah cukup, ucap Abah lirih.

Tenaga Abah tak lagi seperti dulu. Ia sering terlihat berjalan sambil memegangi kakinya yang sakit. Sesekali duduk di pinggir jalan, sekadar meredakan pegal dan nyeri. Dalam sehari, Abah hanya mampu membuat 1–2 ayakan, itupun jika tubuhnya cukup kuat. Dari situ, ia hanya mendapat keuntungan sekitar Rp5.000–Rp10.000.

Sudah lama Abah hidup sebatangkara. Istrinya telah meninggal dunia. Tak ada anak dan tak ada saudara yang menemani hari-harinya. Namun di sela kesepian dan kelelahan itu, Abah tetap menjaga satu amanah besar, menjadi marbot masjid. Setiap waktu salat tiba, Abah ke masjid mengumandangkan adzan dan membersihkan rumah Allah.

#kawanaksi, yuk ulurkan tangan kita untuk membantu Abah menjalani hari-harinya yang semakin berat. Semoga setiap rupiah yang kita beri, menjadi jalan kebaikan yang tak putus pahalanya. Aamiin.

Jika teman-teman ingin membantu silakan berdonasi dengan cara:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran
4. Transfer ke no. rekening yang tertera.
Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga bisa membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu

Disclaimer:
Penggalangan Dana ini merupakan bagian dari Program Kemanusiaan. Kelebihan donasi yang terhimpun di gunakan untuk membantu penggalangan donasi penerima manfaat lainnya.

Baca selengkapnya ▾