Agar Allah Tak Jauh Saat Kita Mengeluh

Upaya untuk membuat hidup kita berada dalam keadaan aman dan nyaman mungkin telah dilakukan. Bukan tanpa alasan, pasalnya keadaan tersebut menjadi sebab dari kebahagiaan seseorang. Namun, seringkali kita tidak mampu mengontrol apa yang kita kehendaki. Kadang kala, upaya tersebut tidak membuahkan hasil sama sekali. Perasaan terpuruk pun menghampiri dan sulit terobati.

Kebanyakan diantara kita akan merasa terguncang saat menghadapi cobaan. Lantas, kita pun mulai mengingat kembali dan berusaha menggantungkan diri pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Berhari-hari dilalui namun keadaan tak jua pulih. Adakah yang salah dengan cara kita kembali pada Allah? Terkait hal ini, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda,

Kenalilah Allah di masa lapang (senang), niscaya Allah akan mengenalimu di masa engkau menghadapi kesulitan.” (Shahihul Jaami’ 2961)

Mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala di masa sulit adalah hal yang sudah pasti kemungkinan akan dilakukan oleh setiap Muslim. Namun, pernahkah kita benar-benar menjaga hubungan dengan Allah saat berada dalam keadaan baik dan senang? Sebagian besar manusia akan cenderung merasa terlena akan nikmat dunia. Bukan tanpa sebab, pasalnya hal tersebut terlihat begitu indah.

Oleh karenanya, tempat untuk Allah Ta’ala di hati semakin bergeser atau bahkan bukan lagi yang utama. Inilah mengapa sejatinya Allah juga lama dalam menanggapi keluh kesah kita saat merasa sulit dan bermasalah. Kita kerap lupa dan mengesampingkan Allah Subhanahu wa Ta’ala di masa kita yang merdeka dalam segala keadaan. Begitupun Allah, juga dengan mudah berpaling dari kita.

Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyampaikan bahwa salah satu cara yang bisa kita lakukan agar Allah mengenali kita dikala susah adalah dengan mengenali Allah di masa senang. Hubungan dengan Allah harus selalu dipelihara dan dijaga kebaikannya meski nikmat telah kita terima semua. Hal ini adalah wujud rasa syukur kita terhadap nikmat-Nya.

Sebaliknya, jika kita lupa terhadap Allah saat menerima nikmat dunia maka Allah pun akan melakukan hal serupa ketika kita membutuhkan diri-Nya. Allah enggan menghampiri diri kita meski telah memohon-mohon kepada-Nya. Semua keadaan ini terjadi lantaran kita tidak menganggap Allah Ta’ala sebagai sebab utama dari setiap keadaan yang kita terima.