Ibadah puasa adalah kewajiban bagi setiap umat Islam. Tentu saja, kewajiban hanya diberlakukan pada mereka yang telah mampu membedakan hal baik dan buruk. Ini menandakan bahwa baligh atau dewasa menjadi salah satu syarat sahnya ibadah puasa. Meskipun demikian, bukan berarti anak-anak tidak diperkenankan ikut serta dalam ibadah tersebut. Meski mereka belum diwajibkan berpuasa, namun dahulu kala Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat memerintahkan para anak-anak untuk turut serta dalam amalan ini. Hal ini sebagaimana Asy Syaikh lbnu Utsaimin pernah berkata,
“Anak kecil tidak diharuskan berpuasa hingga ia dewasa, namun dia diperintahkan ketika ia kuat untuk melatih dan membiasakan dirinya berpuasa sehingga ia pun mudah melakukannya ketika ia dewasa. Dahulu para Sahabat dan mereka adalah sebaik-baik umat ini memerintahkan anak-anak mereka untuk berpuasa sedangkan mereka masih kecil.” (Majmu Fatawa Asy Syaikh Ibnu Utsaimin 1/28-29)
Anjuran berpuasa bagi anak-anak tidak ditujukan sebagai sebuah kewajiban. Para sahabat dahulu mengikuti kebiasaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang juga memerintahkan anak-anak untuk bergabung dalam ibadah ini. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk melatih dan membiasakan diri anak-anak agar dapat menunaikan kewajiban berpuasa saat telah dewasa. Usia tujuh tahun dianggap sebagai waktu yang pas untuk mempersiapkan pemahaman anak-anak terhadap kewajiban berpuasa. Selama tiga tahun ke depan hingga usia mereka tepat sepuluh tahun dapat dilakukan pelatihan puasa agar terbiasa menunaikannya satu hari penuh.
Di usia sepuluh tahun ke atas, orang tua wajib mengajak buah hati mereka untuk terlibat dalam indahnya kemuliaan di bulan Ramadhan. Hal ini termasuk juga dengan menunaikan kewajiban berpuasa, shalat Tarawih, dan berbagai amalan sunnah lainnya. Jika di usia tersebut mereka telah mampu mengenal dengan baik kewajiban berpuasa serta kemuliaan yang akan diperoleh, diharapkan kelak mereka tidak akan mendapat kesulitan untuk bisa menunaikan kewajiban berpuasa dengan sebaik-baiknya. Mereka akan senantiasa terlatih dan terbiasa dengan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan tanpa adanya perasaan terpaksa. Begitulah cara Rasulullah dan para sahabat melatih anak-anak mereka untuk berpuasa.