Taubat dalam Islam sejatinya merupakan hak bagi kaum Muslimin dan Muslimat. Bukan tanpa sebab, pasalnya upaya baik ini memungkinkan seseorang untuk tidak mengulangi kesalahan dan tentunya dilatarbelakangi dengan penyesalan. Ada banyak unsur yang bisa ditemukan dari konsep taubat, salah satunya pengakuan atas dosa yang selama ini telah diperbuat. Tak hanya itu, unsur lain dari taubat adalah adanya niat untuk berubah ke arah yang lebih baik dengan senantiasa meninggalkan kebiasaan buruk.
Dalam praktiknya, seseorang dianjurkan untuk sebanyak dan sesering mungkin memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini diiringi pula dengan upaya untuk senantiasa memperbaiki apa yang harus diperbaiki. Namun, ada kalanya seseorang merasa bingung dan sulit memahami apakah Allah benar-benar telah menerima niat baik taubat tersebut. Terkait hal ini, sejatinya memang murni menjadi urusan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sementara manusia hanya wajib berusaha.
Meskipun demikian, sejatinya ada tanda khusus dari kemungkinan diterimanya taubat kita. Hal ini sebagaimana Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
“Taubat yang diterima dan benar mempunyai beberapa tanda. Di antaranya adalah keadaan seseorang setelah taubatnya lebih baik daripada sebelum taubatnya.” (Madarijus Salikin 1/185)
Bagaimana hidup kita berjalan tentu hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengetahuinya. Bukan tanpa sebab, pasalnya Allah Maha Pengatur dan Maha Segalanya. Dia mengetahui yang terbaik bagi hamba-Nya. Setelah berbagai hal yang kita lalui di dunia, termasuk juga kesalahan dan dosa yang dilakukan, Allah tetap menjadi pengatur terbaik yang pernah ada. Bahkan, kasih sayang-Nya melimpah ruah tak peduli betapa besar kesalahan dan dosa yang pernah kita lakukan, terutama jika kita berusaha untuk bertaubat dengan sebaik-baiknya.
Allah Maha Penerima Taubat. Dia menyambut hangat siapa saja dari hamba-Nya yang ingin kembali ke jalan yang diridhai oleh diri-Nya. Inilah mengapa, di antara banyak tanda dari diterimanya taubat, kehidupan yang berjalan semakin baik menjadi salah satunya. Ya, kita tentu sering berhadapan dengan situasi kehidupan yang sulit saat banyak kesalahan yang kita perbuat. Namun, perlahan situasi tersebut berangsur membaik tatkala kita pun berusaha untuk memperbaikinya. Jalan serupa juga akan dilalui oleh orang-orang yang bertaubat dengan benar.
Mereka akan mendapatkan kehidupan yang kembali membaik secara bertahap. Hal ini merupakan dampak utama dari kebaikan bertaubat. Allah Subhanahu wa Ta’ala membantu kita menemukan jalan keluar sembari memperbaiki kehidupan yang terlanjur membuat kita terpuruk. Hal ini sejatinya tanda bahwa Allah menerima pengakuan dosa kita. Allah membuka kembali kesempatan bagi kita untuk memperbaiki diri dengan keadaan yang juga dapat mendukung kita untuk konsisten. Tujuannya adalah agar kita tidak kembali tertarik untuk melakukan kesalahan dan dosa yang sama.