Fakta di Balik Perintah Berdoa bagi Umat Islam 

Berdoa menjadi salah satu bentuk upaya yang kita lakukan ketika mengharapkan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sayangnya, kerap kali doa menjadi pilihan upaya terakhir dalam menyelesaikan masalah atau pencapaian setelah kita berusaha. Padahal, berdoa hendaknya dilakukan kapanpun tak perlu harus menunggu hajat yang dituju. Bukan tanpa alasan, pasalnya doa sendiri adalah bentuk atau cerminan keyakinan kita pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sayangnya, ketika harapan yang diinginkan belum juga terkabul, kerap kali kita berputus asa. Bahkan, sebagian besar orang menganggap bahwa Allah tidak nyata dan mengingkari janji-Nya. Pada kenyataannya, Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah berjanji akan mengabulkan setiap doa dan harapan hamba-Nya. Jika hal tersebut bukan termasuk bagian yang akan dikabulkan Allah, maka Dia tidak akan pernah memerintahkan kita untuk berdoa dan berharap kepada-Nya.

Ibnul Qayyim rahimahullah pernah berkata,

Seandainya Allah tidak menginginkan mengabulkan doamu, Dia tidak akan mengilhamkanmu untuk berdo’a..” (Uddatush Shobirin 60)

Setiap harapan yang kita haturkan dalam doa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah pasti akan dikabulkan. Namun, kita tidak pernah tahu kapan saat yang tepat harapan itu terwujud. Bahkan, kita juga tidak pernah tahu dengan cara apa Allah mengabulkan doa kita. Semuanya murni menjadi rahasia Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tujuannya adalah agar kita dapat senantiasa berpikir positif dan terus menerus menggantungkan harapan hanya kepada Allah semata.

Jika Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak berniat untuk mengabulkan doa kita, maka Dia pun tidak akan pernah memerintahkan hamba-Nya untuk menggantungkan harapan kepada diri-Nya. Sayangnya, tidak semua orang mampu bersabar dalam menunggu pertolongan Allah. Hal ini pada akhirnya membuat orang-orang tersebut mudah berpaling dan justru melampiaskan kekesalan pada hal-hal yang tak mendatangkan manfaat. Orang-orang seperti ini jauh dari kebaikan.

Hal yang sebaiknya kita lakukan dalam menunggu pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah dengan tetap bertawakal dan beriman kepada-Nya. Ketetapan hati kita meyakinkan Allah bahwa Dia menjadi satu-satunya tempat bergantung bagi kita. Melalui keyakinan inilah, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan segala harapan yang pernah kita utarakan. Cepat atau lambat terkabulnya doa hanya Allah yang bisa menentukannya. Hal ini terjadi lantaran Dia Maha Mengetahui yang terbaik bagi diri dan hidup kita.