Tips Menghadapi Orang yang Senang Merendahkan Sesama

Memelihara hubungan baik dengan sesama manusia sejatinya merupakan bagian dari tugas umat Islam. Bukan tanpa alasan, pasalnya terdapat keutamaan dari upaya untuk menjaga tali silaturahmi ini. Meskipun demikian, kita juga dianjurkan untuk bisa menjaga batasan agar upaya ini tidak membuahkan hasil yang menyimpang. Hal ini dikarenakan sifat alami manusia yang jauh dari sempurna.

Ada beberapa di antara kita yang kurang mampu menghargai jerih payah orang lain dalam menyambung silaturahmi. Alih-alih membalas langkah baik serupa, tidak jarang kita temukan pula jenis orang yang justru gemar merendahkan orang lain lantaran ia merasa hubungan tersebut begitu dekat sehingga menghalalkan cara tidak terpuji dalam menjaga silaturahmi dengan sesama.

Menghadapi orang seperti ini memang bukan perkara mudah untuk dilakukan. Pasalnya, umat Islam dianjurkan agar tetap melancarkan langkah-langkah yang tepat untuk menghindari timbulnya perselisihan akibat salah paham. Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk menghadapi orang-orang yang gemar merendahkan diri kita meski hanya sebagai lelucon saja?

Ja’far bin Muhammad rahimahullah berkata,

Siapa Saja Yang Memuliakan Dan Menghargaimu, Muliakanlah Dan Hargailah Dia. Dan Siapa Saja Yang Merendahkanmu Maka Muliakan Dirimu Dengan Menjauh Darinya.” (Raudhatul Uqala, no. 213)

Lelucon mungkin merupakan bagian dari bentuk komunikasi yang biasa dilakukan umat manusia. Beberapa diantara kita menyenangi cara ini karena merasa lebih santai dan dianggap sebagai cara mudah untuk menyambung komunikasi. Namun, kita perlu mengingat bahwa sifat manusia tidak sama. Ada yang introvert ada pula yang ekstrovert. Manusia secara alami berbeda.

Oleh karena itu, kita tidak bisa menggunakan cara yang sama dalam memperlakukan setiap orang. Meskipun caranya berbeda, aturan yang wajib dipenuhi sejatinya sama yakni berbicara tanpa menyinggung perasaan orang lain. Lantas, bagaimana jika ternyata masih ada yang belum memahami hal ini? Apa yang harus dilakukan ketika orang tetap merendahkan kita meski hanya bercanda?

Untuk beberapa orang, mungkin mereka akan lantang berbicara dengan cara serupa. Namun, Islam mengajarkan agar sebaiknya kita meminimalisir timbulnya perselisihan. Ketika ada pihak yang tetap berperilaku buruk seperti itu, kita hanya perlu untuk menghindari diri saja. Hal ini sejatinya bukanlah tanda dari sebuah kekalahan atau berusaha untuk mengalah.

Sebaliknya, menghindari diri dari orang-orang yang gemar menyakiti perasaan kita adalah upaya pribadi untuk memuliakan diri kita sendiri. Tanpa balasan kata, tanpa menunjukkan perilaku yang sama, kita hanya berusaha untuk menjaga jarak agar tidak ada rasa sakit hati yang timbul baik terhadap diri kita sendiri maupun orang lain. Cara ini adalah langkah paling tepat yang bisa dilakukan.

Semoga dengan keputusan yang kita ambil tersebut, orang yang gemar merendahkan sesama dapat segera menyadari kesalahannya. Sehingga ia dapat bertobat dengan secepat mungkin sekaligus meminta maaf atas perbuatan buruknya ini. Mari tetap saling menghubungkan diri dengan orang-orang saleh agar kita bisa senantiasa memelihara perilaku dari akhlak tercela.