Kewajiban Umat Islam, Saling Mengingatkan dalam Kebenaran Tanpa Rasa Enggan

Hubungan antar sesama umat manusia merupakan salah satu hal yang terbilang cukup penting untuk dipelihara. Bukan tanpa alasan, pasalnya terdapat banyak keutamaan yang bisa kita peroleh dari upaya tersebut. Selain langkah mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, memelihara hubungan antar sesama umat manusia juga sebagian dari tanda ketaatan hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hal ini dikarenakan menjaga tali silaturahmi biasanya dilakukan oleh orang-orang yang didalam hatinya tertanam keimanan yang kuat. Upaya tersebut pun sejatinya tidak dapat dilaksanakan kecuali atas dasar keikhlasan sebagai bentuk ibadah terhadap Allah. Namun, seringkali hal ini diliputi oleh rasa enggan terhadap manusia yang pada akhirnya membuat sesama kita terhalang untuk menunjukkan kebenaran.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

Jangan jadikan rasa enggan seseorang kepada manusia menghalanginya untuk mengatakan kebenaran, jika ia tahu atau melihatnya.” (pent; berbuat dosa).” (HR. Tirmidzi)

Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah menyampaikan bahwasanya sesama umat Islam hendaknya saling menasehati dalam kebenaran. Hal ini sejatinya bukan sekedar cara yang dilakukan untuk menjaga tali silaturahmi saja tapi juga bentuk kewajiban antar sesama kaum Muslim. Sayangnya, sebab-sebab tertentu seperti jabatan seringkali membuat seorang Mukmin merasa enggan terhadap sesamanya.

Hal ini kerap menjadi penghalang bagi dirinya untuk mengatakan kebenaran. Terutama ketika ia mengetahui bahwa orang tersebut melakukan kesalahan atau perbuatan dosa, akibat perasaan enggan ini ia pun pada akhirnya memilih untuk diam atau mengikuti saja kemauan orang yang berdosa tadi. Terkait hal tersebut, Rasulullah memperingatkan umatnya untuk tetap mengedepankan kebenaran tanpa memikirkan rasa enggan.

Hendaknya umat Islam tidak menjadikan rasa tersebut penghalang untuk menyampaikan kebenaran. Bukan tanpa sebab, pasalnya sesama Muslim kita memiliki kewajiban untuk menjaga satu sama lain dari segala peluang perbuatan dosa dan maksiat. Meski kita memiliki rasa hormat yang tinggi terhadap seseorang, kewajiban tersebut sejatinya tidak luntur serta harus tetap ditegakkan.