Kerugian Menunda Shalat Berjamaah Tanpa Adanya Udzur Syar’i

Shalat berjamaah merupakan amalan yang paling indah. Bagaimana tidak? Selain menawarkan pahala ganda, shalat bersama imam juga membantu umat Islam dalam upaya menjaga silaturahmi antar sesama. Oleh karenanya, kita sangat dianjurkan agar dapat menjadi bagian dari jamaah terutama saat datang waktu shalat fardhu di rumah ibadah terdekat. Khususnya bagi kaum laki-laki, shalat berjamaah di masjid sejatinya sebuah kewajiban. Bukan tanpa sebab, pasalnya orang-orang yang menundanya tanpa ada alasan yang dibenarkan termasuk dalam golongan orang-orang yang munafik. Syekh Bin Baz rahimahullah pernah berkata,

Wajib bagi setiap muslim untuk shalat berjamaah di masjid. Siapa yang menundanya tanpa uzur syar’i, maka dia serupa dengan orang-orang munafik.” (Majmu’ Fatawa 12/55)

Shalat berjamaah menawarkan pahala lebih unggul sebesar 27 derajat. Bagi kaum laki-laki, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyampaikan bahwa pahala amalan ini lebih baik daripada mengerjakan shalat selama 40 tahun sendirian. Bahkan, terdapat berbagai keutamaan yang bisa diperoleh melalui amalan ini. Beberapa di antaranya adalah senantiasa terlindungi dari godaan setan, mendapat pengampunan dosa, diakui sebagai penduduk surga, didoakan malaikat, diampuni dosa-dosanya di masa lampau, memperkuat hubungan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah.

Dari seluruh keutamaan tersebut, hal yang paling indah dari shalat berjamaah adalah persatuan dan kebersamaan umat Islam. Mengingat begitu besarnya manfaat yang bisa diperoleh seorang Mukmin ini, akan sangat disayangkan jika amalan shalat berjamaah tidak dikerjakan. Bahkan, jika sejatinya terdapat kemampuan untuk menunaikan lantas menunda-nundanya maka orang tersebut termasuk dalam golongan kaum munafik. Disebut munafik lantaran mengaku Muslim tapi tidak berusaha menunaikan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang juga menjadi bagian dari kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Tak hanya itu, orang-orang yang meninggalkan shalat berjamaah juga dikhawatirkan akan mendapat balasan di akhirat. Salah satu diantaranya adalah sulitnya masa perhitungan amal. Kesulitan ini membuatnya terasa sangat berat. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga akan murka kepada orang-orang yang meninggalkan amalan ini padahal mampu menunaikannya. Tentu saja Allah juga akan menurunkan siksaan yang berat terhadapnya. Sementara di dunia, orang yang meninggalkan shalat berjamaah biasanya menerima imbas berupa kerugian dan hilangnya berkah terhadap kelancaran usaha dan cara mencari nafkah lainnya.