Selain menunaikan salat fardu, kewajiban lain yang harus dilakukan seorang Muslim adalah berpuasa di bulan Ramadhan. Puasa sendiri termasuk dalam salah satu rukun Islam yang ditujukan semata-mata pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karenanya, meninggalkan kewajiban ini termasuk juga dalam perbuatan dosa. Di luar bulan Ramadhan, terdapat pula beragam anjuran puasa sunah. Beberapa di antara kita menunaikannya meski sebagian besar yang lain tidak. Berpuasa ketika orang lain tidak melakukannya sering kali membuat cukup minder. Hal ini lantaran kita pun berupaya agar ibadah puasa sunah yang kita lakukan tidak mengganggu orang lain akibat kemungkinan munculnya bau mulut.
Meski pun demikian, sejatinya bau mulut yang timbul saat tengah berpuasa adalah hal yang wajar terjadi. Kita bahkan tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya. Bukan tanpa sebab, pasalnya terdapat keutamaan dari bau mulut orang yang berpuasa. Hal ini sebagaimana diketahui dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam, yang beliau riwayatkan dari Tuhan kalian,
“Setiap amal perbuatan adalah penebus dosa, sedangkan puasa adalah untuk-Ku dan Akulah yang akan memberi imbalannya. Dan sungguh, bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada aroma minyak kesturi.” (Shahih Bukhari Hadis ke 6984)
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu keutamaan ibadah puasa. Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam menyampaikan bahwa kewajiban berpuasa sejatinya ditujukan hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dari itu, barang siapa yang berpuasa Allah telah berjanji akan membalasnya sendiri dengan keutamaan yang luar biasa. Bahkan, bau yang mungkin timbul dari mulut seseorang yang berpuasa pun dianggap sebagai aroma yang lebih wangi dari pada aroma minyak kesturi di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Keutamaan ini berlaku pada setiap jenis puasa yang dilakukan baik yang berhukum wajib atau pun sunah.
Sementara itu, dari sisi medis sendiri bau mulut yang muncul saat berpuasa merupakan hal yang lumrah terjadi. Melansir halodoc.com, hal tersebut diakibatkan oleh kondisi perut yang kosong serta mulut yang kering akibat dehidrasi. Makanan yang kita konsumsi akan diubah menjadi energi oleh tubuh. Namun, ketika berpuasa, tubuh akan menggunakan cadangan energi agar tetap maksimal. Hal ini memungkinkan pula terjadinya pembakaran lemak yang juga melibatkan pelepasan keton yang mampu menghasilkan bau busuk. Aroma ini biasanya dikeluarkan oleh tubuh melalui napas. Itulah mengapa ketika berpuasa bau mulut menjadi tidak sedap. Selain itu, kondisi mulut yang kering akibat dehidrasi juga membuat produksi air liur berkurang.
Hal tersebut juga menjadi sebab utama dari munculnya bau tidak sedap selama berpuasa. Maka dari itu, ketika berpuasa kita wajib memperhatikan beberapa hal. Yang pertama, pastikan selalu kebersihan gigi dan mulut terjaga. Sikat gigi selepas santap makanan dan bersihkan seluruh sisa makanan yang mungkin ada. Tak hanya itu, membersihkan lidah juga sangat penting. Tujuannya agar aroma-aroma menyengat dari makanan yang kita santap juga hilang. Terakhir dan tak kalah penting, pastikan kebutuhan air minum terjaga meski tengah berpuasa. Semoga dengan memerhatikan hal ini, bau mulut ketika berpuasa dapat dihindari dengan lebih mudah.