Tips Menempuh Kematangan Iman dan Islam

Kedewasaan seseorang memang tidak dapat dinilai dari banyaknya usia. Sifat dan latar belakang yang berbeda menentukan sebagian besar kemampuan manusia dalam menilai dan memandang kehidupan. Hal inilah yang terkadang menjadi sebab utama mengapa seseorang yang masih sangat mudah tampak terlihat dewasa atau pun justru sebaliknya. Namun, di luar dari pada itu sejatinya umat Islam dianjurkan untuk dapat menyesuaikan diri dan kemampuan berpikir terhadap tujuan hidup yang sebenarnya. Bukan tanpa alasan, pasalnya hal ini mampu memengaruhi kematangan diri serta keislaman dalam hati seseorang.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Hati orang tua masih akan tetap muda dalam mencintai dua perkara, yaitu: cinta dunia dan banyaknya harta kekayaan.” (Sunan Ibnu Majah 4223)

Hadist di atas menerangkan tentang penyebab utama dari tertundanya kematangan diri seseorang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwa terdapat dua perkara yang membuat orang berusia lanjut belum mampu memandang kehidupan dengan bijaksana. Salah satunya adalah kecintaan terhadap dunia. Dunia beserta isinya memang sangat menggiurkan. Tidak jarang, demi mendapatkan perhatian dunia seseorang mampu melakukan beragam hal. Sayangnya, banyak pula yang tidak mampu mengendalikan diri dengan kedatangan atensi.

Terlalu cinta pada dunia membuat seseorang lupa tujuan hidup yang sebenarnya. Mereka bisa sangat salah arah dan memungkinkan untuk terjerembap dalam perbuatan maksiat dan zina. Sungguh, hati orang yang berusia lanjut tidak akan pernah matang jika ia masih mencintai dunia dan isinya. Tak hanya itu, keislaman dalam hati mereka juga tak akan pernah matang. Bukan tanpa sebab, pasalnya mereka gemar mengumpulkan banyak harta sementara lupa dengan titipan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini juga membuat seseorang menjadi lupa akan tujuan hidup yang sebenarnya dalam ajaran agama Islam.

Kaum Muslimin dan Muslimat dianjurkan agar dapat memanfaatkan diri dan hartanya di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sangat disayangkan apa bila di usia yang telah matang, seseorang justru terjerat dalam godaan maksiat. Bahkan semakin buruk rasanya jika harta yang dimiliki hanya dipergunakan untuk foya-foya tanpa pernah berpikir memanfaatkannya dalam berjihad. Sungguh, hal-hal tersebut hanya akan membuat diri seseorang kehilangan tujuan yang sepatutnya dicapai di akhir hayat. Maka dari itu, agar setiap bagian dalam diri kita mampu menuju kematangan Islam yang sempurna hendaknya hindari diri dari berbagai hal membuat hati terlalu mencintai dunia dan menumpuk-numpuk harta.