Bulan suci Ramadhan tentu saja menjadi salah satu waktu yang cukup menyibukkan bagi umat Islam. Bagaimana tidak? Di antara upaya mencari nafkah dan menyambung hidup kita juga diwajibkan menjalankan ibadah puasa. Tak sekedar itu, malam-malam di bulan Ramadhan juga dianjurkan bagi kita untuk dapat menghiasnya dengan qiyamul lail. Salah satu ibadah sunah di malam hari yang sangat dianjurkan bagi umat Islam adalah shalat Tarawih secara berjamaah di masjid. Namun, bagi banyak orang hal ini bukanlah perkara mudah yang bisa dilakukan.
Keterbatasan kemampuan, tenaga, hingga waktu membuat sebagian besar di antara kita cukup kewalahan dalam melakukannya. Meski pun demikian, sejatinya tidak ada paksaan bagi umat Islam untuk menjalankan shalat Tarawih berjamaah. Bahkan, bagi kita yang tidak memiliki waktu banyak untuk melakukannya dianjurkan untuk tetap tenang meski sejatinya telah tertinggal pelaksanaannya. Hal ini sebagaimana diketahui dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang berkata bahwasanya Nabi Shallallahu‘alaihi wa sallam beliau bersabda,
“Apabila kalian telah mendengar iqamah, maka berjalanlah untuk shalat (berjama’ ah) dengan tenang dan tenteram, jangan tergesa-gesa. Apa yang kalian dapatkan, maka shalatlah kalian (bersama imam), dan apa yang terlewatkan (ketinggalan) maka sempurnakanlah“. [HR. Bukhari, juz 1, hal. 156]
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu hal yang dianjurkan Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam kepada umatnya terkait pelaksanaan shalat berjamaah yang tertinggal. Kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan tentang pentingnya menjaga kualitas ibadah kita. Meski sejatinya telah tertinggal rakaat dalam menunaikan shalat berjamaah bersama imam, ada baiknya jika kita tetap tenang dan tidak perlu tergesa-gesa untuk sampai ke masjid. Bukan tanpa alasan, pasalnya perasaan hati kita pada saat itu menentukan kekhusyukan kita dalam menyelesaikan ibadah sholat. Maka dari itu, apa bila kita sempat tertinggal rakaat maka tidak perlu diburu-buru agar bisa mengikuti imam.
Sebaliknya, Rasulullah menganjurkan kita untuk melanjutkan shalat sesuai dengan rakaat yang sedang imam kerjakan. Sementara itu, jumlah rakaat yang tertinggal bisa kita sempurnakan di akhir waktu. Cara ini diharapkan dapat membantu kita untuk menjaga kualitas ibadah shalat berjamaah. Dengan hati yang tenang, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala dapat menerima setiap ibadah yang kita kerjakan baik yang dilakukan sendiri maupun bersama dengan imam. Mari jaga selalu kekhusyukan hati dan pikiran kita selama menunaikan ibadah shalat baik yang sunah mau pun yang wajib. Semoga dengan begitu, ke depannya kita bisa tetap berkonsentrasi dengan baik selama menunaikan ibadah yang dilakukan secara berjamaah.