3 Tips Membina Hubungan Baik dengan Sahabat

Keluarga merupakan orang terdekat yang tentunya selalu mengharapkan kebaikan pada diri kita. Meski sejatinya memiliki ikatan darah yang erat, namun tak semua orang mampu memiliki hubungan yang transparan dengan keluarga. Ada banyak alasan terkait hal tersebut yang biasanya didominasi karena latar belakang masalah pribadi. Maka dari itu, manusia membutuhkan sahabat untuk ada bersama mendampingi dirinya.

Namun, memercayakan seseorang untuk dapat menjadi sahabat bukanlah perkara yang mudah. Agar dapat saling memberikan manfaat hendaknya kita perlu untuk berusaha saling mendukung satu sama lain. Jika mengikuti pedoman Islam, ada beberapa hal yang bisa kita manfaatkan guna dapat membina hubungan yang tepat dengan sahabat. Berikut, tips yang bisa digunakan untuk menuju tujuan tersebut.

Bersahabat karena Allah Subhanahu wa Ta’ala

Sesuai dengan anjuran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

Allah SWT berfirman: “Orang yang berkasih sayang karena Allah, orang yang saling berziarah kerana Aku (Allah), orang yang saling berbelanja membelanja kerana Aku(Allah), orang yang saling berhubungan kerana Aku (Allah), mereka semua berhak mendapat kasih sayangKu (Allah)” (HR. Ahmad)

Bagi siapa saja umat Muslim yang membina hubungan persahabatan semata – mata karena Allah kelak akan mendapatkan kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bukan tanpa alasan, pasalnya orang yang mendahulukan Allah berarti memiliki hati yang ikhlas. Ia tak mengharapkan apa pun dari sebuah persahabatan kecuali kebaikan bagi sesama. Setiap hal yang dilakukannya ditujukan hanya untuk menebar kebaikan pada sahabatnya.

Saling mendoakan satu sama lain

Tanda sebuah hubungan persahabatan terjalin karena Allah adalah dengan saling menebarkan kebaikan. Namun, jika belum ada kebaikan yang diberikan setidaknya mereka mampu menjaga satu sama lain dalam doa masing – masing. Terdapat sebuah riwayat Umar Ibnu al-Khattab:

Pada suatu ketika saya memohon izin daripada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk pergi menunaikan umrah. Baginda mengizinkan saya. Beliau berpesan “Jangan lupa mendoakan kami wahai saudaraku.”. Saya amat berbesar hati dengan ungkapan Baginda tersebut. (HR. Abu Daud)

Saling menutup aib satu sama lain

Selain saling mendoakan, dua orang yang bersahabat karena Allah biasanya akan selalu menginginkan yang terbaik bagi sahabatnya. Bahkan, mereka juga akan saling menjaga nama baik dengan berusaha untuk selalu menutupi keburukan dari sahabatnya. Sebagaimana dalam Al – Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Dan janganlah sebagian kalian mengghibahi sebagian yang lain. Sukakah salah seorang dari kalian memakan daging bangkai saudaranya yang telah mati, pasti kalian membencinya. Maka bertaqwalah kalian kepada Allah, sungguh Allah Maha Menerima taubat dan Maha Pengasih”. (Q.S. Al Hujurat :12)

Begitulah sejatinya etika bersahabat yang tepat dalam Islam. Hal tersebut sudah tertera dengan jelas dalam Al – Qur’an dan anjuran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga kita semua selalu didekatkan dengan orang – orang yang tepat agar dapat saling memberikam syafaat di akhirat kelak, amiin aamiin yaa robbal alamin.