Anggapan bahwa sedekah sering kali dikaitkan dengan aktifitas berbagi materi masih menyelimuti sebagian pemikiran umat Islam dewasa ini. Pada kenyataannya, sedekah dapat dilakukan dengan beragam hal baik yang diniatkan semata-mata untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Fakta ini tentu saja membuat sedekah bukanlah perkara yang hanya dianjurkan bagi mereka yang memiliki kelebihan rejeki saja tapi siapa pun yang ingin menebar manfaat pada sesama.
Di sisi lain, sedekah pun diyakini merupakan salah satu perbuatan amal yang mampu mendatangkan banyak kebaikan bagi pelakunya. Namun, dalam ruang lingkup yang lebih kecil aktifitas amal ini mampu menawarkan tiga keutamaan bagi umat Islam. Sebagaimana, diketahui dalam sebuah hadist bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sedekah dari seorang Muslim meningkatkan (hartanya) dimasa kehidupannya. Dan juga meringankan kepedihan saat maut (Sakratulmaut), dan melaluinya (sedekah) Allah menghilangkan perasaan sombong dan egois.” (Fiqh-us-Sunnah vol. 3, hal 97)
Hadist di atas menjelaskan tentang keutamaan bersedekah bagi umat Islam. Rasulullah berpesan pada umatnya bahwa kegiatan baik ini adalah alasan diluaskannya rejeki seseorang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rejeki tersebut tentu saja dapat dimanfaatkan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan hidup pelakunya. Semakin sering bersedekah, maka akan semakin berlipat-ganda harta kita di dunia.
Tidak hanya itu, sedekah juga diyakini mampu meringankan pedihnya sakratulmaut. Peristiwa yang satu ini adalah tanda datangnya ajal seseorang. Sakratulmaut adalah hal yang pasti dialami oleh setiap manusia. Beberapa pendapat ahli mengatakan bahwa sakratulmaut sangat menyakitkan. Pedihnya setara dengan tergores gergaji atau pun tersiram air mendidih. Namun, bagi mereka yang gemar bersedekah kepedihan tersebut akan terasa lebih ringan atau bahkan tidak terasa sama sekali.
Keutamaan dari sedekah yang terakhir adalah menghilangkan sifat sombong dan egois dalam diri seseorang. Ketika bersedekah memungkinkan kita untuk melakukan aktifitas berbagi pada orang lain dalam berbagai bentuk. Ada yang berbagi materi, makanan, waktu, tenaga, hingga saran. Keseluruhan hal tersebut membuat keterkaitan antar satu orang dengan orang lainnya. Keterkaitan inilah yang diyakini mampu menghilangkan perasaan egois sekaligus menumbuhkan rasa simpati dan solidaritas antar sesama.