3 Hak yang Wajib Kita Penuhi Terhadap Teman Bicara

Kawan sepermainan merupakan salah satu nikmat yang wajib kita syukuri. Bukan tanpa alasan, pasalnya tidak semua orang memiliki kesempatan untuk berbagi cerita dengan orang-orang yang dipercaya dan menyenangkan bagi kita. Oleh karenanya, memperlakukan mereka dengan baik adalah cara paling mudah yang bisa kita lakukan untuk mempertahankan hubungan.

Diantara banyak hal yang bisa kita lakukan, memenuhi hak mereka sebagai kerabat dekat kita adalah sebuah kewajiban yang dapat mempengaruhi kebaikan hubungan silaturahmi. Dari lbnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata,

Teman dudukku (teman bicara) mempunyai tiga hak yang menjadi kewajibanku:

1. Kuarahkan pandanganku padanya jika berbicara.
2. Aku luaskan tempat duduknya jika ia akan duduk.
3. Aku dengarkan seksama jika ia berbicara.” (Uyuunul Akhbaar 1/307)

Ajaran Islam begitu memperhatikan langkah-langkah yang dapat mendukung terciptanya hubungan yang baik antar umatnya. Hal ini juga merupakan bagian dari kewajiban kaum Muslimin dan Muslimat sebagai sesama umat Islam. Menurut lbnu Abbas radhiyallahu anhu, kewajiban tersebut hendaknya dapat dipenuhi ketika kita tengah berada dalam keadaan berkomunikasi dengan kawan kita.

Pertama, dianjurkan bagi umat Islam untuk memfokuskan pandangan kepada teman bicara. Tidak banyak orang yang memperhatikan hal ini. Sebagian besar diantara kita bahkan lebih sering memandang telepon pintar dibanding kawan di sebelah. Namun, jika kita dapat melakukannya, teman bicara akan merasa sangat dihargai. Hal ini membuat mereka juga akan melakukan hal yang sama.

Tak hanya itu, kita juga dianjurkan untuk dapat berbagi tempat duduk tatkala akan berbincang dengan kawan kita tersebut. Hal ini merupakan isyarat yang menjadi tanda bagi mereka bahwa mereka diterima dengan sangat baik. Tentu saja, situasi yang tercipta akan menyenangkan karena terdapat rasa nyaman di antara kita dan kawan berbagi cerita.

Terakhir dan tak kalah penting, kita juga dianjurkan untuk dapat mendengarkan cerita kawan kita. Hal ini membuat mereka merasa dianggap pendapatnya. Tentu, kelak akan ada banyak rencana dan harapan yang dibagi bersama dan menjadikan hal tersebut doa untuk masing-masing. Semoga dengan langkah ini hubungan yang terjalin dapat terpelihara dengan baik karena saling menghargai.